Selasa, 07 September 2010

Matematika dan Al Quran (Chapter 5)

Misteri 19
Dalam chapter 1, telah alis bahas angka 19 adalah jumlah huruh Hijaiyah yang terdapat dalam Kalimat Basmallah. Dalam chapter 3, alis bahas juga angka 19 juga adalah jumlah kata Sanah yang berarti tahun dalam Al Quran. Angka 19 atau 19 tahun juga adalah satu periode di mana posisi relatif bumi dan bulan kembali ke posisi semula secara berulang sete¬lah 19 tahun kemudian. (lebih lengkapnya, lihat Chapter 3)
19 memiliki segudang Misteri dalam Al Quran yang maknanya bisa kita cerna secara religi dan secara ilmu matematika. Meskipun Pythagoras, Euler dan Gauss telah lama memikirkannya, tetapi struktur komplek ini tetap juga belum diketahui jawabannya.
Dr. Peter Plichta ahli kimia dan matematika dari Jerman berpendapat bahwa, tampaknya, semua formula matematika dan angka-angka berhubungan dengan dua kutub matematika alam semesta ini. Angka 81 spesifik karena melengkapi angka 19, (19 + 81= 100). Jumlah angka-angka tersebut adalah 19:

1 + 9 + 8 + 1 = 19.

Bila kita analisis sedikit lebih lanjut, terdapat hubungan angka-angka tersebut dengan cara:

1 : 19 = 0.052631578947368421052631578947368947368421

Angka yang berulang secara periodik, berulang dengan sendirinya tepat pada digit ke-19 sesudah koma, dan, yang me¬narik jumlah dari angka-angka tersebut

( 0 + 0 + 5 + 2 + 6 + 3 + 1 + 5 + 7 + 8 + 9 + 4 + 7 + 3 + 6 + 8 + 4 + 2 + 1 ) adalah = 81 !

Sekarang:

1 : 81 = 0.0123456790123456790123456790123456789

Ups! Angka 8 terlewat, padahal angka yang lain secara periodik muncul.

Hilangnya angka 8 adalah ilusi, dan nilai resiprokal angka 81 adalah "alamiah", menghasilkan satu seri sistem desimal bilangan 0,1, 2 .... dan seterusnya; dan sistem itu bukan buatan manusia. Tetapi mengapa angka 8, bukan angka lainnya, yang "hilang"? Diduga, karena angka 8 berhubungan dengan angka 19. Yaitu:

Bilangan prima ke-8 adalah 19.

Dalam budaya Cina kuno, angka 8 melambangkan yat kwa, delapan penjuru angin, jalan menuju ke harmoni - keseimbangan kehidupan dengan alam sekelilingnya (sumber: Wikipedia). Dalam al-Qur'an, angka 8 merupakan jumlah malaikat, force, yang menjunjung 'Arsy (Kursi, Singgasana), mengatur keseimbangan 'Arsy, yang bermakna power and authority dominion, baik sebelum maupun saat Kiamat. Hal ini terdapat dalam QS al-Haqqah ayat 17 yang bunyinya: “Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.”

Makanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) senang banget dapat Nomor Urut 8 pada Pemilu lalu..hihi

al-Qur'an menjelaskan bahwa untuk menambah keimanan para pembaca kitab (Yahudi, Kristen, Islam, dan lain¬nya), maka ia memberikan kita "enkripsi" atau "kode" bilangan 19. Dalam bahasa al-Qur'an disebut "suatu perumpamaan yang sangat aneh", atau matsal. Berguna untuk menambah keimanan dan keyakinan bagi para pembaca yang serius, berpikir terbuka, dan beriman, tetapi menambah kebingungan bagi orang-orang yang berprasangka, tertutup dan "menentang" kitab
Keterangan tersebut dimulai ketika kita membaca Surat al-¬Muddatstsir:

"Neraka (saqar) adalah pembakar kulit rnanusia. Di atasnya ada sembilan belas (19) penjaga Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami jadikan bilangan mereka itu untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang¬orang yang diberi al-Kitab menjadi yakin, dan supaya orang-orang yang beriman bertambah iman nya, dan supaya orang-orang Mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatankan): 'Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?' " (al-Muddatstsir 74: 29-31)

Diriwayatkan Kisah ini awalnya dimulai ketika-menurut at-Turmudzi, yang meriwayatkan dari sahabat Nabi, Jabir ibn 'Abdillah' - sebagian orang Yahudi bertanya kepada sekelompok sahabat Nabi saw, "Apakah Nabi anda mengetahui jumlah penjaga neraka?" Maka turunlah ayat ini kepada Nabi, karena ditanya¬kan oleh para sahabat. Riwayat lain menyimpulkan, ketika turun ayat 30 surat ini, Abu Jahal berkata, "Kalian adalah orang¬orang kuat dan pemberani, apakah kalian tidak mampu mengalahkan ke-19 penjaga neraka itu? Salah seorang di antara mereka yang bernama Abu al-Ayad ibn Kaidah al-Jumahiy, berkata dengan angkuhnya, "Dengan tangan kananku kukalahkan sepuluh dan dengan tangan kiriku sembilan". (Sumber: Sirah Nabawiyah)
Struktur matematis al-Qur’an sangat bervariasi, tetapi dalam chapter ini yang penting diperlihatkan adalah struktur bilangan 19.
Struktur pertama berhubungan dengan jumlah surat dan banyaknya juz dalam al-Qur'an. Jumlah surat di dalam al¬-Qur'an adalah 114. Angka 114 adalah angka ajaib, karena bilangan prima ke-114 adalah 619, dan 114 adalah (6 x 19). Bilangan 619 merupakan prima kembar dengan pasangan 617. Kita ketahui pula, isi al-Qur’an terbagi dalam 30 juz. Angka 30 adalah bilangan komposit (bilangan tidak prima) yang ke-19, yaitu: 4, 6, 8, 9,10,12,14, 15, 16, 18, 20, 27, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30.
Struktur kedua adalah ditemukan kode-kode tertentu sebagai pengawasan paritas. Sehingga isi yang diterima diyakini asli oleh "pembaca", dan tidak berubah. Prof. Abdullah Jalghoom dari Yordania menemukan suatu ketentuan paritas dengan kondisi di atas; jumlah ke-60 surat dengan ayat-ayat genap adalah 3.450 atau (345 x 10) dan jumlah nomor surat ke-54 dengan ayat-ayat ganjil adalah 3.150 atau (345 x 9). Total jumlah nomor surat adalah 6.555 atau (345 x 19). Dari sisi matematis, bilangan tersebut adalah 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6+7+....+114 = 6.555.

Surat bernomor genap : 60 surat dengan total jumlah ayat: 3450
Surat bernomor ganjil : 54 surat dengan total jumlah ayat: 3155
Jumlah ayatnya 6555

Dimana 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6+7+....+114 = 6.555.

Hoho menariknya.. Dengan demikian, nomor surat dan jumlah ayat-ayatnya tidak dapat dipertukarkan - jika tertukar - struktur di atas tidak berlaku. Misalnya, Surat al-Fatihah ditukar tempatnya dengan Surat al-Baqarah maka jumlah ayat-ayat yang genap menjadi 3.449 dan jumlah ayat-ayat yang ganjil menjadi 3.151.

Struktur ketiga Berpasangan sempurna dan simetris. Pemilihan angka 114 sangat luar biasa. Kita akan mendapatkan jumlah surat pembagi yang sama banyaknya, yaitu masing-masing 38 surat. Ada 38 surat yang nomor suratnya habis dibagi dengan 2, Ada 38 surat yang nomor suratnya habis dibagi dengan 3, dan ada 38 surat yang tidak habis dibagi 2 dan 3.. Seperti ini detailnya:

38 surat habis dibagi dengan 2, bernomor: 2, 4, 8, 10, 14, 16, 20, 22, 26, 28, 32, 39, 38, 40, 44, 46, 50, 52, 56, 58, 62, 64, 68, 70, 74, 76, 80, 82, 86, 88, 92, 94, 98, 100, 104, 106, 110, 112.

Jika ditambah = 2166 atau 19 x 114

38 surat habis dibagi dengan 3, bernomor: 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 39, 42, 45, 48, 51, 54, 57, 60, 63, 66, 69, 72, 75, 78, 81, 84, 87, 90, 93, 96, 99, 102, 105, 108, 111, 114

Jika ditambah = 2223 atau 19 x 117

38 surat yang tidak habis dibagi 2 dan 3, bernomor: 1, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 25, 29, 31, 35, 37, 41, 43, 47, 49, 53, 55, 59, 61, 65, 67, 71, 73, 77, 79, 83, 85, 89, 91, 97, 95, 101, 103, 107, 109, 113.

Jika ditambah = 2166 atau 19 x 114


Dan yang menarik, ada 19 Surat yang jumlah nomor surat dan jumlah ayatnya adalah bilangan Prima. Dan total ayat dari 19 surat itu adalah 969, atau 19 x 51

Hmmmffff....
Malam makin larut, saya harus siap2 untuk keliling wisata kuliner di Batam besok...Muslim yang cerdas adalah muslim yang berdoa sekaligus belajar...Bukan hanya menadahkan tangan berdoa sampe nangis2, tapi gak ada usaha. Yang lucunya, ada pula yang berdoa di Facebook..hihi kasian.... se yu in de neks meth

Baca Juga:

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4

Tidak ada komentar: