Selasa, 07 September 2010

Matematika dan Alquran (Chapter 3)

Batam, 20 Ramadhan 1431 H

Bulan agustus hampir lewat, biasanya bulan agustus sangat meriah dengan pesta-pesta rakyat memperingati kemerdekaan Indonesia, tapi karena bulan agustus tahun ini bertepatan dengan bulan Ramadhan, jadi banyak perayaan diadakan di bulan Juli. Gak banget kayaknya, dipaksanya buat acara bulan juli, padahal bulan juli 1945, Indonesia masih belum memproklamirkan negaranya. Indonesia yang pada beberapa share facebook yang sampai ke saya, menyatakan bahwa Indonesia adalah negara terkaya di dunia, bagi saya omong kosong. Untuk apa kaya tapi tak mampu menghidupi masyarakatnya. Saya sangat tidak setuju dengan notes itu, hanya mengajarkan kita bermimpi dan terus bermimpi.

Sebagai info, isi ceramah di salah satu mesjid menyatakan ternyata negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Palestina, negara yang sampai sekarang belum merdeka.

Hitung-Hitung kemerdekaan Indonesia, juga ada yang unik, Indonesia terdiri dari huruf-huruf I, N, D, O, N, E, S, I, A. biar lebih jelas, saya uraikan aja:

I huruf ke 9
N hufur ke 14
D huruf ke 4
O huruf ke 15
N huruf ke 14
E huruf ke 5
S huruf ke 19
I huruf ke 9 dan
A huruf ke 1

Jika urutan huruf itu semuanya ditambah, 9+14+4+15+14+5+19+9+1 = 90

Indonesia secara de-yure, baru merdeka tanggal 18 agustus 1945 dimana pengakuan internasional sudah dikumandangkan, yang jika di nominalkan: 18-08-1945, dan jika dijumlahkan; 18+8+19+45 = 90

(i) 9+14+4+15+14+5+19+9+1 = 90
(ii) 18+8+19+45 = 90

Menarik bukan? Appalause untuk Indonesia...!!!!!

Kalo jam kemerdekaan proklamasi juga dihitung, yaitu jam 10.10 pagi, dan masing-masing ditambah, maka akan sama-sama menghasilkan 100 dan 100.. Top 100 untuk Indonesia... tapi ini udah rada maksa..

Sekarang kita akan menghitung umur alam semesta
Ha? Yakin lo?
Perpaduan Ilmu Pengetahuan, Teknologi Informasi dan Al Quran membuat saya sangat yakin

Secara ringkas, umur elemen kimia dapat diperkirakan berdasarkan uji radio aktif terhadap atom tersebut. Dan umum¬nya dapat ditentukan dengan menggunakan uji contoh batu¬batuannya, yaitu dengan mengukur perubahan elemen berat seperti Rubidium Rb-87. Bila uji Rubidium ini diterapkan atas batuan yang tertua di bumi akan didapatkan bahwa batuan tertua ber¬umur 3,8 miliar tahun. Jika diterapkan atas batuan tertua dari meteor akan didapatkan angka 4,56 miliar tahun. Kesimpulan ini membuktikan bahwa tata surya kita berumur sekitar 4,6 miliar tahun (sumber: buku favorit saya, Buku Pintar, karangan Iwan Gayo).
Sedikit berbeda, bila metode ini digunakan untuk mengukur gas di alam semesta maka akan menyebabkan tingkat variasi yang lebih lebar. Ilmuwan cukup puas mengetahui umur alam se¬mesta sejak Dentuman Besar (Big-Bang) dengan perhitungan elemen kimia yaitu antara 11-18 miliar tahun.(dalam buku Angel and Demons, dijelaskan teori ini ternyata dikemukakan oleh George Lemaitre, bukan oleh Edwin Hubble)

Mohamed Asadi dalam bukunya The Grand Unifying Theory of Everything mengatakan bahwa umur alam semesta, berdasarkan penyelidikannya terhadap bintang-bintang tertua, adalah antara 17 sampai 20 miliar tahun. Sedangkan Profesor Jean Claude Batelere dari College de France menyatakan bahwa umur alam semesta kira-kira 18 miliar tahun.

Sebenarnya, dalam Alquran, sudah dengan tersirat dijelaskan oleh Allah pada hanya 2 ayat saja, tapi menjelaskan kemungkinan umur dari alam semesta.

Dalam al-Qur'an ada dua ayat yang mengindikasikan perhitungan alam semesta selain makna relativitas waktu, yaitu: QS as-Sajdah ayat 5 dan QS al-Ma'arij ayat 4 yang bunyinya:

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu” (QS as-Sajdah : 5)

Dan

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun" (al-Ma'arij: 4)

Kita dapat mencatat bahwa al-Qur'an tidak mengatakan "50.000 tahun" waktu bumi. Karena waktu ini adalah waktu relatif di suatu tempat di langit, di mana satu hari sama dengan 1000 tahun waktu bumi. Hari relatif tersebut merupakan umur alam semesta di mana sistem tata surya manusia (kita) berada.

Mari kita konversikan waktu relatif alam semesta:

50.000 x 365 hari = 18.250.000

Satu hari relatif di "satu tempat" di alam semesta, di tempat malaikat melaporkan urusannya, sama dengan 1000 tahun di bumi:

18.250.000 x 1000 = 18.250.000.000 tahun atau 18,25 miliar tahun.

Dengan demikian, umur alam semesta dari AlQuran yang diturunkan pada masa Nabi Muhammad yang sangat Mulia adalah 18,25 miliar tahun. Hasilnya hampir sama dengan perhitungan Profesor Jean Claude Batelere dari College de France tersebut di atas.

NASA memperkirakan umur alam semesta antara 12-18 miliar tahun berdasarkan pengukuran seberapa cepat alam semesta kita ini ekspansi setelah terjadinya "Dentuman Besar"

Dr. Marshall Joy dan Dr. John Carlstrom dari Universitas Chicago (tim NASA) telah mampu mengatasi masalah pengukuran kecepatan ekspansi alam semesta dengan teknik terbaru, yaitu menggunakan radio interferometer untuk menyelidiki dan mengukur fluktuasi Cosmic Microwave Background Radiation (CMBR). Dengan demikian, umur alam semesta dapat diperkirakan. Sedangkan tim NASA lainnya memperkirakan umur alam semesta antara 8-12 miliar tahun berdasarkan pengukuran jarak galaksi "M100" dengan teleskop ruang angkasa Hubble. Galaksi tersebut diperkirakan berjarak 56 juta tahun cahaya dari bumi. Namun demikian, pengukuran umur alam semesta ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana mungkin alam semesta umurnya lebih muda, padahal salah satu bintang di Bima Sakti mungkin umurnya jauh lebih tua dari perkiraan tersebut? (sumber: salah satu dari film di laptop saya, “Into the Universe with Stephen Hawking”)

Pembaca telah mendapatkan pengetahuan bahwa kata-kata dalam al-Qur'an mempunyai makna yang bertingkat. Beberapa kata mempunyai arti langsung, tetapi yang lain tidak, atau belum tentu.

Misalnya saja, kata yang berarti bulan adalah syahr, dalam al-Qur'an disebutkan sebanyak 12 kali. Ini sesuai dengan 12 bulan dalam 1 tahun. Sedangkan kata yang berarti hari adalah yaum, yang disebutkan 365 kali dalam al-Quran. Ini juga sesuai bahwa 1 tahun rata-rata sama dengan 365 hari. Tetapi kata yang berarti tahun, yaitu sanah disebutkan dalam al-Qur'an sebanyak 19 kali! Bagaimana kita memahaminya?

Kata Bulan disebutkan 12 kali
Kata hari disebutkan 365 kali
Dalam Alquran

# makin terkesima...

Dalam ilmu astronomi. Ang¬ka 19 atau 19 tahun adalah satu periode di mana posisi relatif bumi dan bulan kembali ke posisi semula secara berulang sete¬lah 19 tahun kemudian. Siklus ini ditemukan oleh Meton orang Yunani dan disebut Metonic cycle (sumber: Wikipedia)

contohnya gini, misalnya sekarang tanggal 30 Agustus tahun 2010, dan bulan purnama terlihat pada posisi dekat bintang Virgo, kapan kita dapat melihat bulan purnama pada posisi yang sama?"

"Jawabnya bukan bulan depan atau tahun depan, tetapi tanggal 30 Agustus tahun 2029, 19 tahun kemudian."

Mengapa 19 tahun? Karena fase Tahun Matahari dan Tahun Bulan akan bertemu tepat pada siklus yang ke-19, di mana 235 bulan Kalender Bulan tepat sama dengan siklus 19 tahun berdasarkan Kalender Matahari.

(29,53 hari x 235 kira-kira sama dengan 365,24 hari x 19).

Bumi keliling Matahari selama 365,24 hari
Bulan keliling Bumi selama 29,53 hari

Meton dari Athena pada tahun 440 SM mengetahui bahwa 235 bulan berdasarkan Kalender Bulan sama dengan 19 tahun Kalender Matahari. Oleh karena itu, siklus ini dikenal dengan siklus Meton, dan merupakan basis perhitungan kalender di Yunani sampai Kalender Julius Caesar diperkenalkan pada tahun 46 SM. Bagi kaum Muslim, menggunakan Kalender Bulan karena sesuai dengan kebutuhan untuk perhitungan bulan Ramadhan, bulan Haji, dan peristiwa-peristiwa Islam lainnya. Namun sebelumnya, Kalender Bulan ini dipergunakan juga oleh kaum Yahudi, bangsa Babilonia, dan Cina.

Dengan demikian, jumlah penyebutan kata-kata tertentu dalam al-Qur'an mempunyai makna yang sangat dalam, dan baru dapat diketahui oleh kita jika kita mempunyai penge¬tahuan dan sains yang cukup luas.

Saya rasa cukup mempelajari matematika islam untuk malam ini, matematika tidak perlu dipelajari terlalu lama, bisa membosankan dan membingungkan. Yang penting baca, baca dan baca agar menambah wawasan. Muslim yang ingin maju adalah muslim yang rajin membaca tentang Ilmu Dunia dan Ilmu Akhirat. Bukan Muslim yang hanya ngaji quran tanpa arti, hanya meratep-ratep tanpa makna dan hanya duduk di warung kopi, ups.......!!!!


Baca Juga:
Chapter 1
Chapter 2

Tidak ada komentar: